--> < >

Ukuran dan Warna Hitam pada Ka'bah: Mengungkap Simbolisme serta Sejarah

    Ukuran Ka'bah

    Ukuran Ka'bah

    Pada artikel ini akan membahas mengenai Ukuran dan Warna Hitam pada Ka'bah: Mengungkap Simbolisme serta Sejarah, bangunan suci di Mekkah yang dianggap sebagai tempat suci bagi umat Muslim di seluruh dunia. Ka'bah dibangun oleh Nabi Ibrahim dan anaknya, Ismail, sebagai tempat suci untuk beribadah kepada Tuhan.

    Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari sejarah dan perubahan ukuran Ka'bah sepanjang masa. Anda juga akan mengetahui betapa pentingnya Ka'bah bagi umat Muslim di seluruh dunia dan bagaimana Ka'bah menjadi simbol yang kuat dari persatuan umat Muslim di seluruh dunia."

    Ukuran Ka'bah saat ini adalah sekitar 14 meter dengan panjang dari Multazam 12,84 meter, sedangkan dari arah Hijir Ismail 11,28 meter. Antara Rukun Yamani dan Hijir Ismail terbentang 12,11 meter, dan antara Rukun Yamani dengan Hajar Aswad 11,52 meter.. Ini merupakan ukuran yang telah diterima secara umum oleh umat Muslim di seluruh dunia. 

    Namun, ukuran Ka'bah sebenarnya telah berubah sepanjang sejarah. Pada masa Nabi Ibrahim, Ka'bah berukuran lebih kecil dibandingkan dengan ukuran saat ini. Namun, setelah beberapa kali diperbaiki dan dibangun kembali, akhirnya ukuran Ka'bah menjadi seperti saat ini.

    Pada 1417 Hijriyah, Raja Fahd bin Abdul Aziz memerintahkan untuk merenovasi Ka’bah, termasuk memperkuat fondasinya. Itu karena banjir yang melanda kota Mekah yang dapat mempengaruhi bangunan dari Ka’bah.

    Selain memperkuat fondasi, keran, saluran air, lubang-lubang dan atap Ka’bah yang tak berubah hingga kini juga diperbaiki. Atap ini dikelilingi dinding setinggi 80 cm dan di atasnya terdapat beberapa tiang untuk mengikat kiswah atau tirai hitam yang berguna untuk menutupi bangunan Ka’bah.
    Bagi umat Islam, Ka’bah merupakan tempat yang sangat istimewa. 

    Arah kiblat saat umat Muslim melaksanakan sholat juga menghadap ke Ka'bah. Ka’bah terletak di tengah-tengah Masjidil Haram. Di dalam Al-Quran, Ka’bah memiliki nama lain seperti Baitul Haram, Al-Bait Al-Atiq, dan Qiblah.

    Dikutip dari buku Ka’bah Rahasia Kiblat Dunia oleh Muhammad Abdul Hamid Asy-Syarqawi, dkk., dalam tafsir mujahid, alasan diberikan nama Ka’bah karena bentuknya persegi. Selain itu, masyarakat bangsa Arab juga menyebut rumah yang berbentuk persegi dengan Ka’bah.

    Berdasarkan catatan sejarah, Ka’bah mengalami proses pembangunan sebanyak 12 kali oleh malaikat, Nabi Adam, Syits bin Adam, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, Amaliqah, Jurhum, Qusai bin Kilab, Quraisy, Abdullah bin Az Zubair pada 65 H, Al-Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi pada 74 H, Sultan Murad Al-Utsmani pada 1040 H, dan yang terbaru Khadimul Haramain Asy-Syarifain, Fahd bin Abdul Aziz pada 1417 H.

    Ada banyak fakta tentang Ka'bah yang menarik untuk diketahui. Salah satunya adalah berapa ukuran Ka'bah, apa isi di dalam Ka'bah serta mengapa kain Kiswah penutup Ka’bah berwarna hitam
    Menurut sejarawan Islam pada tahun 858 M, Al-Azraqi mengatakan bahwa di dalam Ka’bah terdapat gambar pepohonan, malaikat, dan para nabi. Kabarnya, ada juga patung Nabi Ibrahim dalam bentuk laki-laki lanjut usia yang sedang menjalankan ritual agama dengan membawa anak panah dan mengundi nasib.

    Setelah Rasulullah SAW kembali ke Mekah pada 630 M, beliau memerintahkan agar patung tersebut dihancurkan karena dianggap menyerupai patung hubal. Selain itu, menurut Al-Azraqi, Rasulullah juga memerintahkan agar gambar-gambar yang ada di dalam Ka‘bah dihapus. 

    Sambil meletakkan kedua telapak tangan di atas gambar Nabi Isa dan Maryam, Rasulullah bersabda, "Hapuslah semua gambar, kecuali yang ada di bawah telapak tanganku.”
    Saat ini isi di dalam Ka’bah hanya berupa tiang penyangga atap berjumlah tiga yang dibuat dengan pohon saj. Lantainya terbuat dari marmer berwarna putih, begitu pula separuh dindingnya. 

    Dinding Ka'bah dihiasi dengan ayat-ayat Al-Qur’an. Selain itu, dipercikkan juga wewangian seperti yang ada pada Hajar Aswad. Kesimpulannya, saat ini ruangan di dalam Ka'bah benar-benar kosong dan tidak ada barang yang istimewa.

    Mengapa Kain Kiswah Penutup Ka’bah Berwarna Hitam

    Ukuran Ka'bah

    Mengapa Kiswah Ka'bah berwarna hitam, sebagai simbol kesedihan atas tidak adanya Nabi yang melakukan thawaf di Ka'bah. Hal ini berdasarkan pendapat dari sebagian ulama yang dipaparkan oleh Imam Jalaluddin al-Suyuthi dalam kitab al-Kanzul Madfun Wal Fulkul Masyhun. 

    Namun perlu diingat bahwa ini hanyalah sebuah pendapat saja dan tidak diterima oleh seluruh umat muslim. Ada juga pendapat lain yang menyatakan bahwa warna hitam digunakan sebagai warna yang sederhana dan tidak mencolok, sebagai simbol ketaqwaan.

    Sedangkan pintu Ka’bah jarang dibuka dan tidak sembarang orang yang diperbolehkan untuk masuk ke dalamnya. Dihimpun dari laman Sekretariat Kabinet, Presiden Indonesia Joko Widodo beserta keluarga yang sedang melakukan ibadah umroh sempat mendapat kehormatan untuk masuk ke dalam Ka'bah pada tahun 2019.

    Ka'bah, bangunan suci di Mekkah yang dianggap sebagai tempat suci bagi umat Muslim di seluruh dunia. Ka'bah dibangun oleh Nabi Ibrahim dan anaknya, Ismail, sebagai tempat suci untuk beribadah kepada Tuhan.

    Search keyword : Ka'bah,ukuran,Multazam,Hijir Ismail,Rukun Yamani,Hajar Aswad,Al-Qur'an,Kiswah,warna hitam,simbol kesedihan,simbol ketaqwaan.

    Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa ukuran Ka'bah saat ini sekitar 14 meter dengan panjang dari Multazam 12,84 meter, sedangkan dari arah Hijir Ismail 11,28 meter. Antara Rukun Yamani dan Hijir Ismail terbentang 12,11 meter, dan antara Rukun Yamani dengan Hajar Aswad 11,52 meter. Dinding Ka'bah dihiasi dengan ayat-ayat Al-Qur’an. Ruangan di dalam Ka'bah benar-benar kosong dan tidak ada barang yang istimewa. Warna hitam pada kain Kiswah yang menutup Ka'bah dapat diartikan sebagai simbol kesedihan atas tidak adanya Nabi yang melakukan thawaf di Ka'bah atau sebagai simbol ketaqwaan.
    LihatTutupKomentar