--> < >

Kisah Perjalanan Sejarah Masjidil Haram

    Kisah Perjalanan Sejarah Masjidil Haram

    Kisah Perjalanan Sejarah Masjidil Haram-Masjidil Haram, yang terletak di Mekkah, Saudi Arabia, adalah salah satu tempat paling suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Setiap tahunnya, jutaan umat Islam melakukan ibadah haji di Masjidil Haram, di mana mereka melakukan Tawaf (mengelilingi Ka'bah) dan sholat di dalam kompleks Masjidil Haram. Namun, tidak banyak orang yang tahu tentang sejarah Masjidil Haram dan bagaimana pembangunannya hingga menjadi seperti sekarang ini.

    Latar Belakang Sejarah Masjidil Haram

    Masjidil Haram dibangun di sekitar Ka'bah, yang diyakini oleh umat Islam sebagai rumah suci Allah di bumi. Ka'bah adalah sebuah bangunan berbentuk kubus, yang dilapisi kain hitam dan terletak di tengah-tengah kompleks Masjidil Haram. Konon, Ka'bah dibangun oleh Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail, sebagai tempat ibadah untuk umat manusia.

    Pada masa sebelum kedatangan Islam, Ka'bah telah dihormati dan dijadikan tempat suci oleh berbagai suku Arab. Namun, Ka'bah dan Masjidil Haram baru benar-benar menjadi tempat suci bagi umat Islam setelah Nabi Muhammad mendirikan agama Islam di Mekkah pada abad ke-7.

    Awal Pembangunan Masjidil Haram

    Pembangunan awal Masjidil Haram dimulai pada masa kepemimpinan Nabi Muhammad. Ketika itu, Masjidil Haram hanya merupakan sebuah bangunan sederhana yang terdiri dari dinding-dinding batu dan atap yang terbuat dari daun kurma. Masjidil Haram pada masa itu masih sangat sederhana dan tidak sebesar seperti sekarang ini.

    Setelah wafatnya Nabi Muhammad pada tahun 632 Masehi, Masjidil Haram terus mengalami perluasan dan perbaikan oleh para khalifah Islam yang memerintah. Khalifah Umar bin Khattab adalah salah satu khalifah pertama yang memperluas Masjidil Haram. Ia memperluas kompleks Masjidil Haram hingga mencapai luas 4000 meter persegi, yang dapat menampung ribuan jamaah.

    Perluasan Masjidil Haram

    Selama berabad-abad, Masjidil Haram terus mengalami perluasan dan perbaikan oleh penguasa Islam yang memerintah. Salah satu perluasan paling terkenal adalah pada masa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan pada abad ke-7. Pada masa itu, Khalifah Utsman memperluas Masjidil Haram hingga mencapai luas 30.000 meter persegi, dengan menambahkan beberapa area terbuka dan tempat sholat.

    Pada abad ke-16, Sultan Utsmaniyah, Sultan Selim II, memperluas Masjidil Haram lagi dengan menambahkan sebuah kolam besar di tengah-tengah kompleks Masjidil Haram. Kolam tersebut dikenal dengan nama Zamzam, yang hingga saat ini masih menjadi tempat suci bagi umat Islam.


    Renovasi Masjidil Haram

    Pada abad ke-20, terjadi banyak perluasan dan renovasi pada Masjidil Haram. Pada tahun 1955, perluasan Masjidil Haram dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi, yang bertujuan untuk menambah kapasitas bagi jamaah haji yang semakin meningkat. Proyek perluasan ini meliputi pembangunan atap baru di atas beberapa bagian dari Masjidil Haram dan penambahan tempat shalat.

    Selain itu, pada tahun 1976, terjadi perluasan besar-besaran yang memperluas area Masjidil Haram hingga mencapai 350.000 meter persegi. Proyek ini meliputi pembangunan menara-menara baru, jembatan penyeberangan, dan penggalian terowongan bawah tanah yang menghubungkan Masjidil Haram dengan beberapa bagian kota Makkah.

    Pada tahun 1993, pihak berwenang meluncurkan program renovasi besar-besaran yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Masjidil Haram menjadi lebih dari dua juta jamaah. Program ini mencakup pembangunan menara yang dilengkapi dengan fasilitas modern, pembangunan gudang bawah tanah untuk menyimpan perlengkapan keagamaan, dan juga pembangunan area parkir yang luas.

    Pada tahun 2011, Pemerintah Arab Saudi meluncurkan proyek renovasi terbaru yang bertujuan untuk memperluas kapasitas Masjidil Haram hingga mencapai tiga juta jamaah. Proyek ini meliputi pembangunan menara baru, penambahan tempat shalat, penggantian lantai Masjidil Haram, dan pembangunan jalur pejalan kaki bawah tanah yang menghubungkan Masjidil Haram dengan beberapa hotel dan pusat perbelanjaan di sekitarnya.

    Dalam beberapa tahun terakhir, Masjidil Haram terus mengalami renovasi dan perluasan untuk mengakomodasi jumlah jamaah haji yang semakin meningkat setiap tahunnya. Renovasi terbaru yang dilakukan pada tahun 2020-2021 bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Masjidil Haram menjadi lebih dari empat juta jamaah.

    Melalui berbagai proyek renovasi yang telah dilakukan, Masjidil Haram tetap menjadi salah satu tempat suci terpenting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Proyek renovasi dan perluasan yang dilakukan selalu bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan jamaah yang datang untuk beribadah di Masjidil Haram.
    LihatTutupKomentar